Postingan

Gadis Mungil di Waktu Malam Hari

 Malam ini hujan begitu deras Rapalan dia pasti sedang melayang bagi orang-orang yang masih terjaga atau terbangun karenanya. Aku, setelah membuat bayi yang beranjak balita itu yang akhirnya bisa terlelap setelah berbagai drama dilakoni, kini terdiam. Sejenak merenung. Meresapi tiap bunyi dentingnya hujan di atap rumah dan yang jatuh ditanah, bunyi itu bunyi yang selalu membuatku tak nyaman di kala itu, sejak sekolah bahkan kuliah. Padahal aku suka hujan. Rintiknya, jatuhnya yg tiada pamrih, bahkan suaranya. Tapi berbeda saat di malam hari. Jika hujan di malam hari, aku benar-benar terjaga. Aku tak suka bunyinya, iramanya, suasananya. Terlalu diam, terlalu kelam. Ntah karena malam dan tiada aktivitas orang-orang. Ntahlah, mungkin itu cinta bersyarat. Tapi kini, malam berhujanku berbeda. Aku tiada lagi khawatir akan suasananya, takut akan suaranya, atau bahkan dinginnya. Kini sudah ada di bayi mungil yang dititipkan Allah. Kadang ketika hujan dan kilat dan Guntur menyambar sunyinya mala

Masa Kini Lebih Penting

 Orang yang melihat ke masa depan Bahwa ia menyadari yang lalu sudah berlalu Masa yang tak bisa diulang Meski itu hal yang baik atau yang paling menyakitkan Sudah berlalu sudah lewat Sudah tak dialami saat ini Maka ia tak lagi sepenting saat ini... Sekarang... Hal inilah waktu-waktu yang penting Masa depanlah yang perlu dipikirkan  Selanjutnya bagaimana hidupmu?

Tipe orang setelah menikah dalam bersosmed

Dulu aku pernah mendengar ntah membaca, bahwa setelah menikah, aktivitas seseorang ygdyg menikah saat bersosmed  bisa berubah. Jadi ada beberapa tipe: Pertama. Yang dulunya tidak aktif bersosmed, setelah menikah jadi aktif bersosmed. Mungkin karena semakin banyak hal yg bisa diceritakan, sesuatu pengalaman baru, hidup baru, dan lain hal yang membuat ingin mengabadikannya. Kedua. Yg dulu aktif bersosmed setelah menikah menjadi tidak/kurang aktif bersosmed. Bisa jadi hal ini karena semakin banyak hal yg harus dikerjakan atau juga sudah semakin banyak perspektif sehingga selamanya harus aktif di sosmed, atau bisa juga semakin menjaga privasi. Ketiga. Yg dulunya aktif setelah menikah tetep aktif. Kalau orangnya memang suka cerita, mau gimanapun tetep senang ceritakan ya. Ga mau lama-lama mikir yg penting mah tetep happy. Cuma tiga sih. Klo tipe yg "dari dulu gak aktif, trus setelah nikah tetep ga aktif" ga masuk dalam kategori ini kan yah. Hehe. Intinya bersosmed itu tergantung d

Hai Kau Puisi Malam

 Hai kamu yang disana... Lama tak melihatmu Bagaimana kabarmu? Kudoakan engkau bahagia Meski ada rindu yang terus bersembunyi Rindu yang tulus dan penuh harap Tidak. Jangan. Aku tak berhak mengharap. Karena berharap sungguh menyiksa Aku hanya bisa merindu, tapi kiranya rindupun bisa meradang Karena angin telah membawamu pergi Meski aku berusaha mengejar hingga ke tengah lautan yang dingin dan dalam Hai kamu yang disana Kamu menyebalkan tapi entah kenapa aku rindu Kenanganmu masih segar ternyata Biar kuingat, biarku simpan Rapat-rapat Karena dedaunan terus berguguran satu demi satu Kenangan tetaplah kenangan Hai... Hai... Aku ingin bicara sepuasnya denganmu Tapi aku takut engkau muak dan lelah Menahan diri untuk mendengar Sungguh teganya Semoga saja angin yang membawamu tak menyapamu Karena angin kini dipenuhi dengan ucapanku Yang takkan pernah sampai padamu Hai ... Kamu yang disana Doa terbaik untukmu Dan kuingin bahagia Hai... Kau puisi malam ***

Pemikiran yang Salah

Jika pemikiran salah Kembali, pada bacaan, pada siapa, dan pada apa yg dihadapi sehingga melahirkan pemikiran yang salah itu Jika itu dari bacaan, kita mulai benahi Jika itu dari orang lain, tambahkan keahlian untuk berhati-hati mencerna pembicaraan Jika pemikiran salah Pun telah tersampaikan pada orang lain Hingga orang lain menilai terhadap diri Tak akan bisa ditarik lagi Jika salah Mulaikan diri dengan syukur, karena tidak mudah untuk menyadari Tak apa-apa Itu tandanya kita masih manusia Tak apa-apa Kita jadi tau siapa yang menerima diri, siapa yang tak sudi, dan siapa yang mau membantu diri untuk kembali Tak apa-apa Pelajari, maafkan diri, dan bangkit untuk berubah menjadi lebih baik Saat berjalan, kita temukan hal-hal menakjubkan  Jika pemikiran dan laku salah Tak apa-apa Mungkin itu cara Allah untuk membawa diri kembali

Semua Ibu Begitu

 Semua ibu begitu... Kehadiran bayi dan anaknya akan mengajarkannya lebih dalam luas tentang sabar . Semua ibu begitu... Kehadiran buah hati akan mengajarkannya untuk memutuskan kapan baiknya berbicara, kapan baiknya diam, kapan sebaiknya dilakukan. Semua ibu begitu... Kehadiran keindahan mata dan hati itu akan mengajarkannya untuk menyadari dan membuatnya terus belajar lagi dan lagi, memperbaiki keislamannya kembali, merealisasikan keahlian nya, dan memberikan semua hal baik.

Kitakah yang disebut Musuh

 Semakin hari semakin bertambah usia. Semakin lama hidup semakin kita mengetahui bahwa apa yang selama ini kita yakini belum tentu kebenarannya. Saat itu pula kita menyadari ada yang salah pada diri kita. Kita mulai mencari keping-keping kebenaran. Walau harga mendapatkan itu banyak hal yang terkorbankan. Banyak hal yang hilang. Banyak hal yang pergi. Tapi kebenaran itu semakin nyata. Kita tidak bisa pungkiri bahwa kebenaran akan datang juga. Dan semua yang telah terjadi bagai putaran biang lala sehingga membuat mata silau penuh kekhilafan. Pikiran menerawang. Menghubungkan setiap waktu dan peristiwa. Sungguh malang. Begitu banyak dosa. Begitu banyak ketidaktahuan. Maka diri mulai bertanya. Apakah diri ini musuh yang sebenarnya? Musuh bagi agamanya? Musuh bagi bangsanya? Musuh bagi dirinya sendiri? Ataukah selama ini diri yang membuat segalanya melamban. Semakin buruk bahkan menghancurkan. Ataukah diri ini yang sebenarnya terpukau dengan dunia hingga lepas kendali dan melayang. Sungguh